Wednesday, February 15, 2012

A Letter From Mom and Dad

 


(Surat dari Ayah dan Ibu)
Kisah nyata yang mungkin dialami oleh para ayah dan ibu di luaran sana. ini saya dapat dari blog temen juga untuk sekedar sharing kepada orang-orang yang masih mempunyai hati dan sedikit membuka mata tentang keberadaan orang tua kita.
Surat ini mungkin bisa mewakili hati para ayah dan ibu yang tidak bisa mengatakan langsung kepada anaknya.

Sebuah Surat dari Ayah dan Ibu
Anaku, Ketika saya tumbuh tua
saya harap kamu bersabar dan mengerti terhadap saya
kalau misalnya saya memecahkan piring,
atau menghamburkan sup diatas meja
karena saya kehilangan sisi penglihatan,
Saya harap kamu tidak meneriaki saya.
orang tua sangat sensitif
sangat tersinggung ketika kamu meneriaki saya
Ketika Pendengaran saya mulai terganggu
dan saya tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan
saya harap kamu tidak mengatakan saya “Tuli”
Harap ulangi yang kamu katakan atau tulis dalam secarik kertas
Maafkan saya Anakku
Saya bertambah Tua
Ketika kaki ku bertambah lemah
saya harap kamu tetap bersabar untuk membantu membangunkan
Seperti sama saat kamu kecil dulu, saya membantu kamu untuk belajar berjalan pertama kalinya
Tolong dengarkan saya
ketika saya terus mengulang diri saya, seperti sebuah rekaman rusak.
Saya harap kamu tetap mendengarkan saya
Tolong jangan tertawakan saya atau lelah mendengarkan saya
apakah kamu ingat ketika waktu kecil kamu menginginkan sebuah balon ?
kamu mengulang terus apa yang kamu minta sampai kamu mendapatkannya
maafkan aroma saya…
aramo saya seperti aroma orang tua
Tolong jangan paksa saya untuk mandi..karena tubuh saya lemah
orang tua cepat sakit ketika mereka kedinginan, saya harap saya tidak membuat kamu merasa saya jorok karena hal tersebut.
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil ? Saya selalu mengejarmu berlarian karena kamu tidak mau mandi. Saya harap kamu juga bisa bersebar ketika orang tua menjadi seperti anak kecil. itu semua bagian dari semua orang tua yang akan kamu mengerti nanti ketika kamu Tua seperti saya.
dan jika kamu punya waktu, saya harap kita bisa berbincang, walaupun hanya beberapa menit, saya selalu merasa kesendirian di masa-masa tua saya dan tidak punya seseorang untuk berbicara
Saya tau kamu sibuk dengan pekerjaan, biarpun kamu tidak tertarik dengan carita saya, tolong luangkan waktu sedikit untuk saya
Apakah kamu ingat ketika masih kecil ? saya selalu mendengarkan ceritamu ttg tedy bear
Dan ketika saatnya tiba..
saya harus sakit dan terbaring, saya harap kamu tetap bersabar untuk merawat saya
Saya minta maaf jika secara tidak sengaja mengompol atau membuat berantakan di kasur.Saya harap kamu masih tetap bersabar dimasa-masa saat terakhir saya didunia, saya tidak akan lama lagi…
Ketika waktu nya datang, Saya harap kamu memegang tangan saya untuk menghadapi kematian
Dan jangan khawatir, ketika saya bertemu Sang Pencipta, Saya akan membisikan di telinganya untuk memberkati anakku.
karena anakku mencintai Ayah dan Ibunya
terimah kasih banyak atas perhatian mu, Saya mencintai mu
dengan semua cinta….
Ayah & Ibu


(sumber: http://catatansiadhi.wordpress.com/2010/12/04/a-letter-from-mom-and-dad/)

Blogroll