Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Secara umum ada dua kategori routing, yaitu :
Secara umum ada dua kategori routing, yaitu :
Static Routing
Routing ini memerlukan campur tangan network administrator dalam penentuan route. Static routing cocok untuk kondisi network yang hanya memiliki sebuah rute/jalur. Static Routing sebenarnya bukan protokol routing. Routing statis hanyalah proses dari manual memasukkan rute ke dalam tabel perangkat routing melalui file konfigurasi yang di load ketika rute perangkat dijalankan. Sebagai alternatif, ini rute dapat dimasukkan oleh jaringan administrator yang mengkonfigurasi rute secara manual. Karena dikonfigurasi secara manual rute tidak berubah setelah mereka dikonfigurasi (kecuali perubahan manusia mereka) mereka disebut 'statis' rute .
Gunakan routing statis ketika anda memiliki perangkat sangat sedikit untuk mengkonfigurasi (<5) dan ketika Anda mengetahui rute mungkin tidak akan pernah berubah.
Static Routing juga tidak menangani kegagalan dalam jaringan eksternal baik karena setiap rute yang dikonfigurasi secara manual harus diperbarui atau ulang secara manual untuk memperbaiki atau memperbaiki segala konektivitas hilang.
Routing ini menggunakan protokol routing yang dapat menentukan sendiri route berdasarkan situasi dan kondisi setiap saat. Dynamic routing cocok digunakan untuk network yang memiliki banyak rute/jalur. Dinamis routing protokol yang didukung oleh perangkat lunak aplikasi yang berjalan pada perangkat routing (pada router ) yang dinamis belajar jaringan tujuan dan bagaimana untuk sampai ke mereka dan juga mengiklankan mereka untuk tujuan lain router . Fungsi iklan memungkinkan semua router untuk belajar tentang semua tujuan jaringan yang ada dan bagaimana dengan yang jaringan .
Sebuah router menggunakan routing dinamis akan 'belajar' dengan rute ke semua jaringan yang terhubung langsung ke perangkat. Selanjutnya, router akan belajar rute dari lain router yang menjalankan sama protokol routing (RIP, RIP2, EIGRP, OSPF, IS-IS, BGP dll). Setiap router kemudian akan memilah-milah daftar itu dari rute dan pilih satu atau lebih 'terbaik' rute untuk setiap jaringan tujuan router mengetahui atau telah belajar.
Routing dinamis protokol kemudian akan mendistribusikan informasi ini 'rute terbaik' untuk lainnya router berjalan sama protokol routing , sehingga memperpanjang informasi tentang apa jaringan ada dan bisa dihubungi. Hal ini memberikan protokol routing dinamis kemampuan untuk beradaptasi dengan logis topologi jaringan perubahan, kegagalan peralatan atau jaringan padam 'dengan cepat'.
Dynamic routing digunakan oleh network yang dibentuk oleh beberapa buah router. Masing – masing router akan saling memberikan informasi kepada routing tetangganya dan sama-sama membentuk suatu routing table.
Ada dua jenis routing protocol, yaitu :
Ada dua jenis routing protocol, yaitu :
- Distance Vector
Dinamakan seperti ini karena melibatkan dua faktor, yaitu : jarak(distance atau metric) dan arah (vector) untuk mencapai tujuan. Informasi routing hanya diperoleh dari router terdekat(tetangganya). Untuk mencegah routing loop biasanya digunakan teknik split horizon dan poison reverse. - Link State
Semua router mengetahui jalur(path) yang dibentuk pada network tersebut. Masing – masing router menghitung jarak terpendek.Protocol distance vector tidak dapat mengetahui kondisi antar-link, seperti faktor keandalan dan kecepatan transfer data. Sedangkan link-state lebih cerdas.
Protocol distance vector tidak dapat mengetahui kondisi antar-link, seperti faktor keandalan dan kecepatan transfer data. Sedangkan link-state lebih cerdas
.
Distance Vector | Link State |
Melihat topologi network berdasarkan “sudut pandang” router tetangganya | Melihat topologi network secara menyeluruh |
Menambahkan distance vector dari satu router ke router lainnya. | Menghitung jarak terpendek secara dinamis. |
Secara periodic melakukan update routing table | Updating routing table jika ada perubahan. |
Meng-copy routing table ke router tetangga | Status link di-update ke router lainnya. |
Jumlah router terbatas, cocok untuk network skala kecil. | Jumlah router sangat banyak, cocok untuk network dengan skala besar. |
Contoh protocol: RIP,RIP2,IGRP,EIGRP | Contoh protocol : IS-IS, OSPF |
Distance Vector | Link State |
Melihat topologi network berdasarkan “sudut pandang” router tetangganya | Melihat topologi network secara menyeluruh |
Menambahkan distance vector dari satu router ke router lainnya. | Menghitung jarak terpendek secara dinamis. |
Secara periodic melakukan update routing table | Updating routing table jika ada perubahan. |
Meng-copy routing table ke router tetangga | Status link di-update ke router lainnya. |
Jumlah router terbatas, cocok untuk network skala kecil. | Jumlah router sangat banyak, cocok untuk network dengan skala besar. |
Contoh protocol: RIP,RIP2,IGRP,EIGRP | Contoh protocol : IS-IS, OSPF |
(dari berbagai sumber)